Data Buku
1.
Judul : Teknologi Pengolahan
Pangan
2.
Nama
Pengarang : Dr. Teti
Estiasih, S.TP., M.P. dan Ir. Kgs Ahmadi, M.P.
3.
Penerbit : Bumi Aksara
4.
Tahun
Terbit : 2009
5.
Cetakan : Pertama
6.
Tebal
Buku : 274 halaman
7.
Harga
Buku : Rp 80.000,00
Seiring berkembangnya teknologi
pengolahan pangan di bidang industri pangan terutama di Indonesia ini
memotivasi Teti Estiasih, Staf pengajar pada
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Brawijaya, Malang untuk membuat buku
tentang pengolahan pangan yang dapat diterima oleh orang-orang yang terjun
dalam bidang ilmu dan teknologi pangan.
Disini beliau tidak sendirian
dalam menciptakan bukunya, melainkan berkolaborasi dengan Kgs. Ahmadi, Dosen
Kopertis Wilayah VI yang diperbantukan pada Jurusan Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana, Malang, yang mana Kgs. Ahmadi ini seorang yang aktif melakukan
penelitian berkaitan dengan pengolahan pangan seperti kristalisasi,
pendinginan, penjernian,dan pembekuan.
Dalam buku ini, penulis
menuangkan secara sistematis materi yang berkaitan dengan pengolahan pangan
meliputi proses termal, pasteurisasi, pengeringan, pendinginan, dan pembekuan,
ekstrusi, kristalisasi, pengawetan non termal, dan pengolahan kimiawi. Setiap
bab disajikan secara rinci dengan pengertian yang lugas dan di beberapa babnya
terdapat ilustrasi yang memudahklan pembaca untuk memahami materi. Ikhtisar
yang diberikan di setiap bab dengan tujuan memudahkan pembaca untuk merangkum
bagian-bagian penting yang disajikan. Bab pengawetan nontermal penulis sajikan
sebagai bentuk kemajuan penelitian di bidang teknologi pengolahan pangan.
Namun, teknik tersebut masih belum diterapkan dalam skala industri.
Seperti proses Blanshing, yang
merupakan perlakuan pendahuluan sebelum pengeringan, pembekuan, dan
pengalengan, untuk beberapa jenis sayuran dan buah-buahan. Tujuannya adalah
untuk mendapat mutu produk yang dikeringkan, dikalengkan, dan dibekukan dengan
kualitas baik. Adapun proses ini juga diperlukan jika tidak terdapat perlakuan
panas pada produk selama pengolahan seperti pembekuan.
Metode yang digunakan pun
bermacam, antara lain Blanshing dengan Air Panas (Hot Water Blanching),
Blanshing dengan Uap Air Panas (Steam Blanshing), Blanshing dengan Gas Panas
(Hot Gas Blanshing), dan Blanshing dengan Gelombang Mikro (Microwave). Dari
keempat macam metode itu, yang paling banyak digunakan adalah Blanshing dengan
Air Panas (Hot Water Blanching), karena biaya operasional proses blanshing
dengan air panas cukup rendah dengan efisiensi panas dapat mencapai 60%. Ada
kelebihan ada juga kekurangannya, yaitu pada metode Blanshing dengan Air Panas
(Hot Water Blanching) ini menyebabkan kehilangan komponen bahan pangan yang
bersifat larut air seperti vitamin larut air (vitamin B dan C), karbohidrat
seperti gula sederhana, protein larut air, pigmen, dan mineral. Tetapi,
kehilangan komponen pangan yang larut dalam air dapat dikurangi dengan mengatur
nisbah air: produk, menggunakan ulang air bekas proses blanshing sebelumnya,
dan meminimumkan penambahan air segar atau baru.
Selain bermacam metode, proses
blanshing berpengaruh terhadap berat bahan, zat gizi, senyawa toksik, mikroba
kontaminan, enzim, warna, cita rasa, bau, tekstur, dan gas antarsel. Berat
bahan mengalami penyusutan, terutama jika digunakan metode blanshing air panas.
Zat gizi dan senyawa toksik dapat mengalami penurunan akibat pelarutan jika
digunakan proses pengawetan selanjutnya tidak terjadi pengurangan jumlah
mikroba seperti pembekuan dan pendinginan. Demikian pula pengurangan mikroba
kontaminan diperlukan untuk proses termal lain seperti pengalengan. Enzim
mengalami inaktivasi selama proses blanshing. Indikator kecukupan proses
blanshing dapat diukur dari derajat inaktivasi enzim tertentu. Adapun warna,
bau, cita rasa, dan tekstur bahan atau produk pangan dapat mengalami perubahan
akibat degradasi komponen tertentu atau pelarutan pada blanshing air panas. Gas
antarsel berkurang sehingga memungkinkan kondisi vakum pada proses pengalengan
dapat tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar