1. Judul
: Food Rules “Pedoman Bagi Para Penyantap Makanan”
2. Nama
Pengarang : Michael Pollan
3. Penerbit
: Opus Press
4. Tahun
Terbit : 2009
5. Cetakan
: April, 2011
6. Tebal
Buku : 165
7. HargaBuku
: Rp 25.000
Michael pollan, seorangjurnalissekaliguspenulis
terkenal asal Amerika. Lahir pada tahun 1955 di Long
Island, New York, belajar di Universitas Oxford dan Bennington College untuk
gelar sarjananya.Pollan menyelesaikan gelar Masternya dalam bahasa Inggris di
Universitas Columbia pada tahun 1981. Dia memiliki beberapa buku ciptaannya,
seperti food rules, how to change your
mind, dan masih banyak lagi. Buku-buku karya Michael pollan membahas tentang
aspek konsumsi dan produksi makanan.
Penulisanbukuiniberawal dari rasa ingin tahu Michael
Pollan terhadap makanan yang seharusnya dikomsumsi oleh manusia , untuk mengetahui jawaban dari rasa ingin tahu nya Michael
Pollan berinisiatif untuk menggali informasi dari beberapa ahli gizi dan
menyimpulkan bahwa dari pertanyaan yang
dianggap rumit mengenai apa yang
seharusnya kita makan dapat dijabarkan ke dalam tujuh kata saja “Komsumsi makanan, Jangan berlebihan, Banyak
komsumsi tumbuhan” , dari kesimpulan tersebut Michael Pollan membuat buku
berjudul “Food Rules” yang menjabarkan teori bijak makanan ke dalam
64 aturansederhanauntukmakansehat.
Melihat akhir-akhir ini semakin banyaknya orang yang
lebih memilih makanan yang tidak sehat (fast food) daripada makanan sehat,
membuat buku ini sangat penting keberadaanya untuk menjadi pedoman masyarakat
dalam memilih makanan secara benar. Sehingga dengan mempraktekan tips-tips
dalam memeilih makanan yang telah dipaparkan dalam buku ini, diharap masyarakat
memiliki pola hidup yang lebih sehat.
Bukuinidibagimenjadi 3 bahasan utama, yaitu apa yang
sebaiknya kita makan?, jenis makanan apa yang sebaiknya dimakan?, dan bagaimana
cara makan yang benar?. Pada bagian paertama berisi tentang aturan-aturan yang
akan membantu pembaca dalam membedakan produk makanan dari produk yang diproses
oleh ilmu makanan modern. Masing-masing aturan merupakan panduan berbeda yang
memisahkan satu dengan lainnya, tetapi tujuannya tetap satu yaitu agar para
pembaca tidak membeli dan mengonsumsi produk yang tidak sehat. Salah satu
aturannya adalah hindari produk makanan yang menggunakan istilah rendah lemak
atau tanpa lemak pada kemasannya karena memisahkan lemak dari bahan makanan
bukan berarti mengilangkannya sama sekali. Karbohidrat juga bisa membuat gemuk
dan banyak sekali produk makanan rendh dan tanpa lemak diberi tambahan pemanis
agar lebih kaya rasa. Dengan kata lain dengan mengurangi satu gizi penting kita
justru mengizinkan gizi lain yang dinyatakan “baik” seperti karohidrat untuk
masuk, akibatnya manusia akan cenderung mengonsumsi makanan tersebut dalam
jumlah banyak, sehingga dapat memicu kenaikan populasi manusia yang mengidap
obesitas. Pada bagian kedua yaitu
tentang jenis makann apa yang sebaiknya dimakan. Di dalam buku ini menyatakan
bahwa jenis makanan yang baik untuk di komsumsi adalah makanan yang berasal
dari tumbuhan. Salah satu aturan nya yaitu utamakan makan tumbuhan terutama
dedaunan, banyak penelitian yang menunjukan bahwa pola makan yang serat sayuran
dan buah-buahan mengurangi resiko kematian akibat penyakit-penyakit dari pola
makan berat. Pada bagian ketiga yaitu tentang bagaimana cara makan yang benar.
Dalam aturan ini berisi tentang seperangkat tata krama, kebiasaan makan,
hal-haltabu, danpedoman-pedomantaktertulis.
Dalam buku ini menggunakan diksi yang mudah dipahami oleh
para pembaca khususnya pada masyarakat awam, karena penulis lebih memilih
menggunakan kata-kata yang sering digunakan daripada kata yang bersifat ilmiah.
Selain itu, bahasa yang digunakan tidak berbelit shingga sangat mudah dipahai
para pembaca. Sayangnya dalam buku ini terdapat beberapa sub-Bab yang tidak
disertai pembahasan sehingga pesan yang disampaikan oleh penulis tidak dapat
sampai secara utuh kepada pembaca.
Bukuinicocok/sesuaidibaca oleh masyarakat umum dari berbagai latar belakang, karena walaupun buku
ini berhubungan dengan dunia pangan dan gizi namun bahasa yang digunakan
bukanlah bahasa ilmiah dalam dunia gizi, tetapi penulis memilih bahasa yang
umum agar dapat dimengerti oleh masyarakat dari berbagai latar belakang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar