Kumpulan Resensi Buku No Absen 31-40


       Cara Agar Ikan Tahan Lama








Judul                        : Dasar Pengawetan
Nama Pengarang     : Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, M   
Penerbit                    : UB PRESS
Tahun Terbit             : 2017
Cetakan                    : Pertama
Tebal Buku               : 346 halaman
 Harga Buku             : Rp 131.000    
Presensi                    : Elsa Amilia M



         Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, MS lahir di Mojokerto pada tanggal  05 Oktober 1959. Menempuh pendidikan S1 Teknologi Hasil Perikanan di Universitas Brawijaya Malang pada tahun 1983, S2 Ilmu Teknologi Pangan di Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1988, dan S3 Kimia MIPA di Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1995. Beliau tercatat sebagai dosen Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya (UB) Malang dan dikenal memiliki banyak pengalaman di bidang penelitian, menguji S2 dan S3 baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dan organisasi HKTI.
            Prof. Dr. Ir. Eddy dengan pangkat terakhir Pembina Utama Madya, jabatan guru besar dan golongan IVd diketahui lulus LEMHANNAS RI pada tahun 2002 dan 2007. Beliau banyak menulis hasil penelitiannya di jurnal ilmiah nasional dan internasional, seperti International Journal of Applied Sciences Research, Journal of Agricultural Studies, dan Journal Business Management and Strategy. Selain itu, beliau juga banyak menulis buku ajar perikanan, seperti buku Peranan Refrigerasi dalam Industri Perikanan, buku Teknologi Pengeringan Ikan, buku Kerusakan Ikan, dan salah satunya buku Dasar Pengawetan.

            Pada zaman sekarang hampir semua makanan dan minuman sudah terindikasi yang namanya pengawet makanan, baik itu yang berbahaya maupun tidak berbahaya. Dalam mengawetkan makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, daya tarik produk pengawetan makanan, dan teknologi pengawetan makanan yang digunakan. Karena itu, sangat penting untuk kita mengenal mana pengawet makanan yang berbahaya untuk kesehatan dan mana pengawet makanan yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Pengawetan adalah suatu teknik atau tindakan yang digunakan oleh manusia pada bahan pangan sehingga  bahan tersebut tidak mudah rusak. Tujuan dari pengawetan, yaitu untuk menghambat atau mencegah terjadinya kerusakan, mempertahankan mutu, menghindarkan terjadinya keracunan makanan sehingga dapat mempermudah penanganan dan penyimpanan produk perikanan. Proses pengawetan lebih tepat bila diartikan sebagai usaha untuk mengahambat kerusakan karena lambat atau cepat bahan yang awet akan mengalami kerusakan juga.

            Bahan yang awet mempunyai nilai dan harga yang lebih tinggi karena resiko terjadinya kerusakan lebih kecil. Ada dua macam cara pengawetan, yaitu pengawetan tradisional dan pengawetan modern. Beberapa macam dari pengawetan tradisional, seperti fermentasi, pendinginan, pengemasan, penggaraman pengeringan, dan pengasapan. Pengawetan modern meliputi  pengawetan bahan pangan radiasi, suhu rendah, dan suhu tinggi. Dalam produk perikanan pengawetan sangat dibutuhkan untuk memperpanjang daya simpan dari produk tersebut. Hal itu dikarenakan sifat dari produk perikanan yang mudah rusak. Metode pengawetan dan pengolahan ikan ada beberapa macam variasi, diantaranya pendinginan (chilling) dengan es, es kering, air dingin, air laut dingin, atau pendingin mekanis, pembekuan (freezing), pengalengan (canning), penggaraman (salting), termasuk pemindangan, pengeringan (drying) secara mekanis dan secara alami, pengasaman (pickling atau marinading),  pengasapan (smaking), pembuatan hasil olahan khusus, misalnya bakso ikan, surimi, sushi, dan segala macam masakan dari ikan, pembuatan hasil sampingan, seperti tepung ikan, minyak ikan, kecap ikan, terasi, kerupuk, petis, dan sebagainya. Dengan menggunakan metode pengawetan dan pengolahan ikan tersebut, diharapkan produk perikan menjadi lebih tahan lama. Adanya buku Dasar Pengawetan ini kita dapat mempelajari mengenai pengawetan, bahan pengawetan, pengawetan tradisional, pengawetan modern, dan metode pengawetan yang benar. Meskipun cakupan pengawetan dari buku ini adalah pengawetan ikan tetapi buku ini dapat memberikan kita banyak pengetahuan. Oleh karena itu, buku Dasar pengawetan ini dapat digunakan sebagai penunjang untuk mempelajari konsep-konsep pengawetan.

            Buku Dasar Pengawetan ini mempunyai kekurangan, yaitu bahasa yang digunakan sulit dipahami, dalam penjelasan tidak disertai gambar yang jelas, terdapat kalimat yang tidak efektif, tanda baca kurang diperhatikan, pembahasan beberapa materi sulit dimengerti, dan juga membingungkan. Akan tetapi, buku Dasar Pengawetan ini mempunyai kelebihan, yaitu materi yang dijelaskan pada setiap bab dan subbab lengkap dan langsung ke inti masalah, cover buku Dasar Pengawetan bagus sehingga dapat menarik minat pembaca. Beberapa buku mengenai pengawetan produk perikanan telah banyak diterbitkan. Namun demikian, tidak ada satu buku yang detail memaparkan dari segi pengawetan, bahan pengawetan, dan metode pengawetan. Sehingga, buku Dasar Pengawetan ini bagus untuk dibaca oleh masyarakat, peneliti, dan mahasiswa khususnya untuk mahasiswa jurusan Perikanan, Ilmu dan Teknologi Pangan. Karena didalam buku dasar pengawetan ini banyak dijelaskan mengenai dasar-dasar pengawetan yang meliputi pengenalan pengawetan, bahan pengawet, pengawetan tradisional, dan pengawetan modern, yang akan menambah pengetahuan.



Apa itu proses Blanshing?


     
       Judul                     : Teknologi Pengolahan Pangan
      Nama Pengarang   : Dr. Teti Estiasih, S.TP., M.P. dan Ir. Kgs Ahmadi, M.P.
      Penerbit                 : Bumi Aksara
      Tahun Terbit         : 2009
      Cetakan                 : Pertama
      Tebal Buku           : 274 halaman
      Harga Buku           : Rp 80.000,00
      Persesensi              : Hifni Asfahani


    Seiring berkembangnya teknologi pengolahan pangan di bidang industri pangan terutama di Indonesia ini memotivasi Teti Estiasih, Staf pengajar pada Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang untuk membuat buku tentang pengolahan pangan yang dapat diterima oleh orang-orang yang terjun dalam bidang ilmu dan teknologi pangan.

Disini beliau tidak sendirian dalam menciptakan bukunya, melainkan berkolaborasi dengan Kgs. Ahmadi, Dosen Kopertis Wilayah VI yang diperbantukan pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana, Malang, yang mana Kgs. Ahmadi ini seorang yang aktif melakukan penelitian berkaitan dengan pengolahan pangan seperti kristalisasi, pendinginan, penjernian,dan pembekuan.

Dalam buku ini, penulis menuangkan secara sistematis materi yang berkaitan dengan pengolahan pangan meliputi proses termal, pasteurisasi, pengeringan, pendinginan, dan pembekuan, ekstrusi, kristalisasi, pengawetan non termal, dan pengolahan kimiawi. Setiap bab disajikan secara rinci dengan pengertian yang lugas dan di beberapa babnya terdapat ilustrasi yang memudahklan pembaca untuk memahami materi. Ikhtisar yang diberikan di setiap bab dengan tujuan memudahkan pembaca untuk merangkum bagian-bagian penting yang disajikan. Bab pengawetan nontermal penulis sajikan sebagai bentuk kemajuan penelitian di bidang teknologi pengolahan pangan. Namun, teknik tersebut masih belum diterapkan dalam skala industri.

Seperti proses Blanshing, yang merupakan perlakuan pendahuluan sebelum pengeringan, pembekuan, dan pengalengan, untuk beberapa jenis sayuran dan buah-buahan. Tujuannya adalah untuk mendapat mutu produk yang dikeringkan, dikalengkan, dan dibekukan dengan kualitas baik. Adapun proses ini juga diperlukan jika tidak terdapat perlakuan panas pada produk selama pengolahan seperti pembekuan.

Metode yang digunakan pun bermacam, antara lain Blanshing dengan Air Panas (Hot Water Blanching), Blanshing dengan Uap Air Panas (Steam Blanshing), Blanshing dengan Gas Panas (Hot Gas Blanshing), dan Blanshing dengan Gelombang Mikro (Microwave). Dari keempat macam metode itu, yang paling banyak digunakan adalah Blanshing dengan Air Panas (Hot Water Blanching), karena biaya operasional proses blanshing dengan air panas cukup rendah dengan efisiensi panas dapat mencapai 60%. Ada kelebihan ada juga kekurangannya, yaitu pada metode Blanshing dengan Air Panas (Hot Water Blanching) ini menyebabkan kehilangan komponen bahan pangan yang bersifat larut air seperti vitamin larut air (vitamin B dan C), karbohidrat seperti gula sederhana, protein larut air, pigmen, dan mineral. Tetapi, kehilangan komponen pangan yang larut dalam air dapat dikurangi dengan mengatur nisbah air: produk, menggunakan ulang air bekas proses blanshing sebelumnya, dan meminimumkan penambahan air segar atau baru.

Selain bermacam metode, proses blanshing berpengaruh terhadap berat bahan, zat gizi, senyawa toksik, mikroba kontaminan, enzim, warna, cita rasa, bau, tekstur, dan gas antarsel. Berat bahan mengalami penyusutan, terutama jika digunakan metode blanshing air panas. Zat gizi dan senyawa toksik dapat mengalami penurunan akibat pelarutan jika digunakan proses pengawetan selanjutnya tidak terjadi pengurangan jumlah mikroba seperti pembekuan dan pendinginan. Demikian pula pengurangan mikroba kontaminan diperlukan untuk proses termal lain seperti pengalengan. Enzim mengalami inaktivasi selama proses blanshing. Indikator kecukupan proses blanshing dapat diukur dari derajat inaktivasi enzim tertentu. Adapun warna, bau, cita rasa, dan tekstur bahan atau produk pangan dapat mengalami perubahan akibat degradasi komponen tertentu atau pelarutan pada blanshing air panas. Gas antarsel berkurang sehingga memungkinkan kondisi vakum pada proses pengalengan dapat tercapai.



Minyak Kelapa Sawit Untuk Pencegahan 
Penyakit Degeneratif





      
      Judul                  : Minyak Kelapa Sawit “Teknologi & Manfaatnya untuk Pangan Nutrasetikal”.
      Nama Pengarang         : Prof. Dr. Ir. Posman Sibuea, M.Sc.
      Penerbit                       : Erlangga
      Tahun Terbit               : 2015
      Cetakan                       : Pertama
      Tebal buku                  : 184 halaman
      Harga buku                 : Rp 85.000,00
      Peresesnsi                   : Astrid Puspa Primadani


            Prof. Dr. Ir. Posman Sibuea, M.Sc. dilahirkan di Laguboti (Toba Samosir) pada tahun 1961. Beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di Instiper Yogyakarta pada tahun 1986 dalam bidang Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Gelar M.Sc beliau peroleh dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1990 dan pada tahun 2005 beliau meraih gelar doctor dalam bidang Ilmu Pangan dari UGM. Yang melatarbelakangi pembuatan buku ini adalah Indonesia menjadi urutan pertama negara penghasil minyak sawit mentah (CPO) dan Malaysia menempati urutan kedua, namun nilai ekspor produk olahan CPO dari Malaysia jauh lebih tinggi dibanding Indonesia. Oleh karena itu penulis berharap dengan adanya buku ini bisa memberikan informasi baru bagi mahasiswa jurusan teknologi pangan dan hasil pertanian mengenai keunggulan minyak sawit sebagai sumber pangan nutrasetikal. Sehingga yang diharpakan kedepannya para mahasiswa dapat mengembangkan hasil olahan dari minyak sawit agar memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi dari olahan biasa. Dalam buku ini dijelaskan tentang kelebihan gizi minyak sawit dibanding minyak nabati lainnya dan pengendalian oksidatif pada bahan pangan berbasis emulsi minyak sawit untuk meningkatkan daya simpannya.

            Buku ini membahas mengenai penanganan kelapa sawit sawit mulai dari pasca panen hingga peluang untuk mengembangkan kelapa sawit menjadi sumber pangan nutrasetikal (zat yang dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit kronis, menunda proses penuaan dini dan meningkatkan harapan hidup) minyak kelapa sawit memiliki kandungan yang lebih lengkap dibandingkan dengan minyak zaitun, kedelai, atau jagung. Di dalam minyak sawit terkandung provitamin A yaitu alfa, betakaroten, dan vitamin E (tokoferol dan tokotrienol) selain itu minyak sawit juga mengandung berbagai zat bioaktif lain dan mineral yang terdiri dari riboflavin, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, niasin, retinal, dan likopen. Karoten merupakan senyawa antiradikal sehingga mampu meningkatkan kekebalan tubuh, memperbaiki kesehatan mata. Mengonsumsi makanan yang mengandung tokoferol dapat meningkatkan peranan alpa-karoten untuk pencegahan penyakit degeneratif seperti artherosklerosis dan kanker, kebutaan akibat xeropthalmia, meningkatkan imunitas tubuh serta menunda penuaan dini. Dengan mengonsumsi minyal sawit juga dapat meningkatkan HDL (kolesterol baik) sehingga dapat menurunkan rasio LDL (kolesterol jahat). Vitamin E dan karoten yang terkandung mampu bertindak sebagai pemusnah radikal bebas dan mencegah terjadinya mutasi sel, dengan terkendalinya sel radikal bebas yang ada di dalam tubuh akan menghambat terjadinya proses penuaan dini. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini kebutuhan akan asupan-asupan yang menyehatkan sangat dibutuhkan oleh masyarakat modern yang selalu bergaya hidup tidak sehat. Kelebihan dari buku ini adalah menjelaskan secara detail mulai dari awal proses pemanenan kelapa sawit hingga pengolahannya sehingga bisa menjadi minyak sawit yang memiliki banyak manfaat kesehatan, selain itu buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa ilmu dan teknologi pangan yang ingin mengembangkan produk olahan dari minyak sawit ini. Kekurangan yang sangat menonjol dari buku ini adalah cover yang kurang bagus sehingga pembaca tidak tertarik untuk membacanya padahal isi buku ini sangat bermanfaat dan kekurangan lainnya adalah ada beberapa pembahasan yang diulang pada bab yang berbeda sehingga terkesan membosankan.

            Sasaran yang dituju oleh penulis adalah mahasiswa jurusan ilmu dan teknologi pangan atau pengolahan hasil pertanian. Menurut saya buku ini sudah sesuai dengan sasaran  yang dituhu oleh penulis, karena dengan adanya buku ini diharapkan para mahasiswa jurusan tersebut dapat mengembangkan produk olahan alami yang berasalh dari kelapa sawit secara masal karena minyak kelapa sawit ini dapat memberikan banyak sekali manfaat untuk kesehatan.


Keajaiban Gizi Tempe


Judul : Fakta Ajaib Khasiat Tempe
 Pengarang :Dr. Drs. Susianto, MKM.     Rita Ramayulis,DCN.,M.Kes.
Penerbit : Penebar Swadaya Grup
Tahun Terbit : 2013
Cetakan : I 
Tebal Buku : 123 halaman
Harga Buku : Rp 48.450
 Peresen           :Brigita Nanda Harizca

Dr.Drs.Susianto, MKM. salah satu penulis buku ini merupakan seorang Dokter Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Penulis sangat aktif dalam organisasi, seperti Koordinator Internasional Vegetarian Union (IVU), Presiden Asia Pacific Vegetarian Union  (APVU), Ketua Indonesia Vegetarian  Society (IVS), dan lain-lain. Sedangkan Rita Ramayulis,DCN.,M.Kes. merupakan dosen Jurusan Gizi di Poltekkes Jakarta II. Di sela-sela rutinitasnya, penulis juga aktif sebagai pembicara seminar, narasumber gizi di berbgai stasiun televisi, konsultan kebugaran, dan pengurus DPP PERSAGI ( Persatuan Ahli Gizi Indonesia). 

Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi dari penulis yang memiliki anak seorang vegan bernama Vegania. Penulis sudah menjalani pola makan vegetarian sejak 25 tahun yang lalu dan kemudian mengubah pola makan menjadi vegan setelah menyadari manfaat pola makan vegan untuk  gizi dan kesehatan tubuh. Makanan andalan Vegania adalah tempe. Vegania seolah-olah menjadi saksi solid bahwa tanpa mengkonsumsi makanan hewani, dia dapat hidup, tumbuh, serta berkembang secara normal, sehat, dan cerdas. Bahkan tempe yang dimakannya mampu membuat Vegania semakin aktif dan energik baik di rumah maupun di sekolah.

Saat ini, banyak masyarakat yang menyakini pemenuhan gizi untuk dapat hidup sehat hanya dapat diperoleh dari protein hewani, seperti daging padahal terdapat dampak negatif dari konsumsi daging, yakni sebagai faktor resiko terjadinya penyakit-penyakit kronis, seperti jantung koroner, stroke, diabetes, obesitas, dan lain-lain. Sehingga keberadaan buku ini dapat membuktikan bahwa protein nabati, seperti tempe juga memiliki kandungan gizi tinggi dan kaya manfaat bagi kesehatan tubuh. 

Buku Fakta Ajaib Khasiat Tempe ini menguak fakta-fakta ajaib khasiat tempe mulai dari ampuh mengatasi berbagai penyakit, dahsyat untuk meningkatkan kecerdasan otak, serta luar biasa untuk membantu diet dan pertumbuhan. Selain itu, disajikan pula aneka resep olahan tempe yang inovatif.

Tempe adalah makanan rakyat yang kaya akan manfaat dan merupakan warisan nenek moyang yang membanggakan karena mengandung gizi tinggi. Tempe berkhasiat untuk memenuhi gizi agar seimbang, dan mendukung pencapaian pertumbuhan dan perkembangan optimal anak. Tempe juga dapat mencegah penyakit degeneratif dan kronis. Selain itu, bisa juga untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mencegah penuaan dini.

Gizi pada tempe sangat penting untuk pertumbuhan karena kandunga protein dan zink. Kekurangan gizi pada periode pertumbuhan cepat akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Anak yang kurang gizi akan tumbuh lebih pendek (hal 11). Tempe juga memiliki zat gizi yang berperan untuk kecerdasan otak seperti kabohirat (glukosa), lemak (asam lemak esensial), protein, zink, zat besi (Fe), dan vitamin B12 (hal 26).

Tempe juga sangat bermanfaat mengatasi anemia (kurang darah), keadaan di mana kadar hemoglobin (hb) dalam darah kurang dari normal. Keadaan kadar hb yang sangat rendah berakibat fatal karena dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang penyakit. Penanggulangan anemia membutuhkan asupan zat besi, zink, protein, vitamin B12, dan asam folat yang cukup. Semua zat ini terdapat pada tempe (hal 40).

Manfaat lain, tempe tepat bagi penderita diare dan konstipasi karena mengandung zat antimikroba aktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif sehingga dapat memperbaiki gangguan pencernaan dan absorbsi zat gizi. Masyarakat yang biasa mengonsumsi tempe lebih jarang terkena penyakit saluran pencernaan (hal 54).

Tempe juga berfungsi menurunkan risiko penyakit jantung. Efek penurunan kadar kolesterol darah jika mengonsumsi asam lemak oleat yang mampu meningkatkan kolesterol HDL yaitu lemak baik yang dapat memindahkan kolesterol di pembuluh darah ke hati sehingga menurunkan risiko penyakit jantung (hal 66).

Tempe memunyai kandungan kalsium yang cukup dan diperlukan untuk kesehatan tulang. Osteoporosis merupakan suatu penyakit penurunan densitas tulang, kerusakan arsitektur tulang, dan meluasnya kerapuhan tulang. Selain kalsium, tempe juga mengandung isoflavon yang dapat mengurangi bahaya osteoporosis (hal 88-89).

Mengonsumsi tempe juga dapat mencegah penuaan dini. Pada tempe ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isoflavon sebagai antioksidan untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas. Tempe juga mengandung zink yang berperan sebagai antioksidan karena dapat dengan optimal melindungi tubuh dari bahaya radikal bebas (hal 100-102).

Buku ini juga mengungkap beberapa mitos tentang tempe seperti tidak boleh dikonsumsi penderita asam urat (gout). Faktanya, hasil penelitian Arsiniati dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga membuktikan bahwa konsumsi tempe tidak menaikkan kadar asam urat dalam darah (hal 116).

Buku ini menarik minat baca karena bahasanya yang mudah dimengerti,jadi masyarakat awam dapat meahami lebih mudah apa itu tempe, proses pembuatannya, kandungan gizi serta manfaat bagi kesehatan tubuh, tanpa salah pengertian terhadap isi buku ini. Buku ini juga memuat aneka resep olahan tempe inovatif yang dapat menarik pembaca, selain itu buku ini juga dilengkapi gambar-gambar serta ilustrasi yang menarik sehingga pembaca tidak merasa bosan saat membaca. Oleh karena itu buku ini dapat menarik banyak minat dari masyarakat. Sehingga si penulis dan si pembaca atau pembeli sama-sama diuntungkan. Si penulis beruntung karena dapat meningkatkan nilai jual buku, dan si pembaca atau pembeli juga beruntung karena dapat mempraktikkan panduan dalambuku tersebut

Namun ada beberapa hal yang perlu penulis perhatikan yakni kurangnya penjelasan mengenai bahasa ilmiah yang kurang dimengerti oleh masyarakat awam. Pemilihan kata ilmiah yang banyak dimuat di setiap bab bahkan subbab dapat membuat pembaca bingung memaknai. 

Buku ini cocok untuk seluruh masyarakat awam karena didalam buku ini membahas tentang  latar belakang tempe, proses pembuatan, nilai gizi, mutu tempe, serta manfaat tempe bagi kesehatan tubuh. 

 Dalam buku ini banyak ditemui saran-saran dalam mengolah tempe. Sehingga kita tidak mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dibuku ini juga mencatumkan semua kandungan gizi dari tempe serta manfaat untuk mencegah beberapa penyakit. Jadi, kita dapat mengetahui khasiat tempe yang selama ini belum kita ketahui.




Diet Yang Islamiyah




Judul          : Qur’anic Food “Diet Sehat Dengan Makanan Dan Minuman Dalam Al-Qur’an”
Penulis : Mohammaad Shaikh
Penerbit : Republika Penerbit
Tahun Terbit : 2015
Cetakan : Cetakan I, Agustus 2015
Tebal Buku : 173 Halaman
Harga Buku : Rp 61.500,00   
Peresensi       : Rama Burhan Alfaza

Mohammad Shaikh berasal dari kota Lahore, Pakistan. Pada usia mudamya, ia mulai mampelajari mitologi dari banyak budaya dan memperoleh pengetahuan tentang dunia spiritual. Untuk studi lebih lanjut, ia pindah ke Dallas,Texas. Ia merupakan pemilik bisnis yang sukses dan investor property, dan telah menikmati kehidupan yang sangat sehat karena telah menggabungkan makanan surge dalam kehidupanya.

Buku ini dilengkapi dengan penjelasan secara detail tentang makanan yang baik disaat melakukan program diet sesuai dengan tuntunan Rosululloh SAW dan juga berdasarkan firman Alloh Swt, : “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah di berikan Alloh kepadamu dan syukurilah nikmat Alloh jika kamu hanya menyembah kepada-Nya,” (QS. An-Nahl [16] 114). Serta di dalam buku ini juga menjelaskan tentang kandungan dan mafaat makanannya. Dengan penjelasan yang sangat detail itu pembaca dapat dengan mudah memprakatekkan program dietnya dengan baik dan benar. Bahkan penyajian gambar (beberapa jenis makanan dan minuman yang ada didalam al-qur’an) yang hampir ada di setiap babnya sangat mendukung tulisan penulis sehingga pembaca lebih mudah mengerti tentang topik yang dibahas. Buku ini di terbitkan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar di kalangan umum yang ingin melakukan program diet.

Buku ini berisi metode pengobatan Nabi (Thibbun Nabawi).Penelitian botani oleh ilmuwan muslim dapat ditelusuri sampai tahun kedua setelah hijrah (abad ke-7 Masehi), saat minat yang kuat menghasilkan penemuan aspek obat dan aspek pertanian dari dunia tumbuhan. Ilmu tumbuhan tidak hanya mencakup penenlitian objektif untuk mengklasifikasi dan mendeskripsikan tanaman, tetapi juga ada kajian spiritualitas dan moral yang diambil dari tumbuhan. Sebagai muslim, kita dapat merujuk Al-Qur’an untuk menemukan makanan yang mengandung banyak manfaat dan memiliki sifat sebagai penyembuh.

Seperti yang kita ketahui, perkembangan teknologi berkembang pesat. Perkembangan ini dapat menciptakan obat yang berasal dari campuran bahan kimia dengan menggunakan teknologi yang sudah canggih. Namun, penggunaan bahan kimia memberikan dampak negatif bagi tubuh manusia. Alternatif lain dari obat berbahan kimia adalah obat herbal yang lebih aman dan memiliki banyak khasiat bagi tubuh manusia. Buku ini memberikan gambaran obat herbal yang dapat diperoleh dari makanan dan minuman yang sudah di contohkan oleh rosululloh.

Pada umumnya, buah terdiri dari air sebagaimana manusia. Sebanyak 80% dari tubuh kita adalah air, begitu pula dari buah-buahan sekitar 80% terdiri dari air. Buah adalah makanan pokok yang sangat di hargai, non-kontroversial untuk diet muslim. Buah adalah bahan bakar utama otak, dan merangsang memori kita. Ilmu yang terperinci tentang fenomena ini masih sedang di pelajari, namun kita tahu mengonsumsi buah efektif membantu otak kita mengingat kembali informasi secara lebih cepat dan lebih mudah. Pedoman kesehatan baru merekomendasikan minimal 25 gram serta per hari dalam aktivitas diet, tetapi banyak pakar menyarankan mengonsumsi 30 makanan dari Al-Qur’an yang mempunyai kadar serat tinggi dan kaya akan antioksidan yang kuat, sangat membantu menurunkan kemungkinan kanker, penyakit jantung, dan diabetes.

Buku ini menggunakan diksi yang mudah diphami oleh para pembaca bahkan masyarakat umum karena di kutip berdasarkan pengalaman penulis sendiri, banyak kajian Thibbun Nabawi terangkum didalamnya, penyajian gambar yang cukup jelas dan menarik, hampir disetiap bab dijelaskan tentang nutrisi, manfaat dan kegunaannya. Namun ukuran font, penspasian baris dan paragraph yang kecil membuat pembaca kurang nyaman.  Dibandingkan dengan buku quranic food lainnya buku ini lebih unggul. Karena, penjelasan pada setiap bab cukup jelas dan lebih mudah dipahami juga disertai dengan tabel, gambar yang dapat memperjelas isi materi. Setiap gambarnya disertai  dengan sumber  yang menunjukkan bahwa data yang disajikan adalah benar.

Buku ini sangat cocok di baca oleh masyarakat umum dari berbagai latar belakang dan di anjurkan bagi yang sedang mengikuti program diet / yang ingin menjaga kesehatan jasmani dan rohani, Karena penulis menggunakan bahasa yang umum agar dapat di pahami oleh masayarakat dari berbagai latar belakang. Dan buku ini juga dapat di jadikan sebagai panduan program diet yang berbasis Al-Qur’an.



Pengawetan



Judul                        : Dasar Pengawetan
Pengarang                : Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno
Penerbit                   : UB PRESS 
Tahun terbit             : 2017
Cetakan                   : Pertama
Harga Buku             : 131.000
Jumlah Halaman     : 346
 Peresensi                 : Himatul Ngaliyah 






Buku Dasar Pengawetan ini ditulis oleh Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno MS, lahir di Mojokerto 5 Oktober 1959, tercatat sebagai dosen Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya (UB) Malang. Dikenal memiliki ‘segudang’ pengalaman di bidang penelitian, menguji S2 dan S3 baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dan organisasi HKTI. Menurut rektor, Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno MS sesuai dengan  surat keputusan yang telah dikeluarkan rektorat UBB,  mengemban jabatan  Warek 2 selama dua tahun.  Tercatat sejak 1 Juni 2018 hingga 31 Mei 2020. 

Buku tersebut merupakan buku yang diciptakan beliau yang ke 21 dengan judul “Dasar Pengawetan”, buku ini sangat bermanfaat bagi pemula yang ingin lebih mengerti tentang pengawetan yang baik. Dalam buku ini lumayan membosankan yang hanya berisikan tulisan tanpa gambaran dan sangat tebal itu membuat pengguna khususnya mahasisswa baru yang ingin mengenal tentang pengaweta. Maka dari itu disini saya ingin meresensi buku tersebut dengan lebih singkat agar pembaca lebih menikmati buku tersebut tanpa bosan. Saya cukup mengagumi buku tersebut karena sangat membantu bagi mahasiswa yang membaca atau untuk orang lain yang ingin mengetahui cara dasar-dasar pengawetan, hal terebut juga sangat membantu.

Hal yang dapat membedakan antara resensi dan bukunya adalah bahasa dan tata cara penulisan yang digunakan. Dalam buku digunakan tata cara keilmuan tertentu, menggunakan rujukan atau acuan, dan bahasa resmi dan baku serta yang dipaparkan selengkap-lengkapnya  tanpa penggunaaan gambaran. Sedangkan resensi tidak mengguakan rujukan atau acuan tertentu, melainkan hanya memaparkan bagian-bagian yang menarik saja. Penyajiannya pun tidak terlalu tunduk pada bahasa resmi atau baku. 

Dalam hal ini penting untuk diresensi agar pembaca lebih mudah membaca tanpa menggunakan bahasa yang sulit dipahami untuk di mengerti mahasiswa terutama mahasiswa baru, selain itu juga sangat bermanfaat juga untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan buku, selain itu dapat juga mengetahui isi buku secara singkat tapi sudah mencangkup semua isinya.

Sejarah awal dalam pengawetan bahan pangan dilakukan sejak tahun 1950, pada saat itu beberapan negara terjadi urbanisasi besar-besaran menjadi penyebab penyia-nyiaan bahan pangan. Pada pengawetan memiliki fungsi dan manfaat yang besar bagi masyarakat pada jaman itu membuat masyarakat menggunakan cara tersebut dalam pengolahan pangan secara terus-menerus hinggah sekarang. Pada jaman modern ini masyarakat membuat cara pengawetan lebih modern dan efesien yang dapat mempersingkat proses pengolahan. Banyak cara-cara pengolahan tradisional dan modern, pengalengan adalah salah satu contoh pengolahan modern yang sekarang ini banyak digunakan di beberapa negara.

Dalam penggunaan bahan pengawet untuk pangan seharusnya tidak menimbulkan penipuan, tidak menurunkan nilai gizi, tidak menimbulkan keracunan dan yang terpenting harus mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Beberapa macam bahan pengawet alami yang digunakan sejak dulu dan masih dipakai sampai sekarang, seperti garam, asam dan gula. Pengawetan pangan selain menggunakan bahan alami juga menggunakan bahan aditif yang digunakan untuk memperbaiki makanan secara kimia dan peningkatan mutu pangan. Peranan zat aditif dalam pengawetan selain memperbaiki mutu pangan, juga digunakan untuk daerah tropis yang dimana suhu rendah dapat menyebabkan mikroba pada pangan tumbuh dengan cepat dari pada daerah yang beriklim dingin.
Bahan untuk pengawetan secara kimia menjadi dua macam yaitu: 

Zat pengawet organik ini lebih banyak dipakai dari pada zat pengawetan anorganik karena bahan ini lebih mudah dibuat. Contoh zat pengawet organik adalah asam sorbat, asam propionat, antibiotika, antioksidan, asam asetat, epksida, dan asam benzoat .
Zat pengawet anorganik yang masih sering digunakan adalah sulfit, nitrat, dan nitrit.

Bahan pengawet yang dilarang untuk bahan pangan, contohnya pada zat pewarna yang menggunakan Rhodamin B, Menthanyl Yellow, Amaranth dan masih banyak lagi. Pada tempat di pasar atau bahkan tempat sekolah anak-anak bahan berbahaya tersebut kadang masih dipakai untuk menarik simpati pembeli dari pada menggunakan pewarna alami yang warnanya tidak mencolok seperti pewarna buatan. Adapun pemgawet makanan yang kadang masih dipakai oleh pedagang curang seperti penggunaan formalin dan borak melebihi batas penggunaan. Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan bahan pengewatan tersebut sangat berbahaya bagi tubuh dapat menyebabkan kanker ataupun kematian. Pada zaman milenial ini pengawetan modern menggunakan teknik radiasi sudah mulai berkembang dan sudah digunakan oleh beberapa negara, pegolahan dengan suhu tinggi dan pengawetan dengan suhu rendah.

KELEBIHAN
Buku ini memberikan keterangan lengkap tentang bahan pengawet yang baik dan yang tidak beserta dampak.
Dilengkapi dengan metode pengawetan yang benar.
Memberikan sejarah dari proses pengawetan.
Cover yang simpel tetapi kelihatan mewah.
KEKURANGAN
Buku ini menggunakan bahasa yang sulit dipahami oleh mahasiswa baru atau masyarakat awam.
Tidak disertai gambar dalam memberikan contoh bahan pengawet.
Materi ada yang diulang pada bab selanjutnya.
Agak sulit dipahami.
Harga buku terlalu mahal untuk mahasiswa khususnya.

Sasaran / segmen pembaca buku: dirujuk untuk mahasiswa jurusan perikanan, jurusan ilmu dan teknologi pangan, jurusan biologi, jurusan kimia, dll. Dirujuk juga pada dosen-dosen atau pada pembaca yg ingin mengenal lebih dalam tentang pengawetan. Buku ini sangat cocok bagi mahasiswa dan juga masyarakat yang ingin mengetahui dampak pengawetan pada masa modern ini.





 “Apa yang harus kita makan?”




Judul          : Food Rules “Pedoman Bagi Para Penyantap Makanan”
Nama Pengarang      : Michael Pollan
Penerbit                    : Opus Press
Tahun Terbit             : 2009
Cetakan                    : April, 2011
Tebal Buku               : 165
Harga Buku              : Rp 25.000
Peresensi                  : Dewi Mafullah

Michael pollan, seorang jurnalis sekaligus penulis terkenal asal Amerika. Lahir pada tahun 1955 di Long Island, New York, belajar di Universitas Oxford dan Bennington College untuk gelar sarjananya. Pollan menyelesaikan gelar Masternya dalam bahasa Inggris di Universitas Columbia pada tahun 1981.  Dia memiliki beberapa buku ciptaannya, seperti  food rules, how to change your mind, dan masih banyak lagi. Buku-buku karya Michael pollan membahas tentang aspek konsumsi dan produksi makanan.

Penulisan buku ini berawal dari rasa ingin tahu Michael Pollan terhadap makanan yang seharusnya dikomsumsi  oleh manusia , untuk mengetahui  jawaban dari rasa ingin tahu nya Michael Pollan berinisiatif untuk menggali informasi dari beberapa ahli gizi dan menyimpulkan bahwa dari pertanyaan yang  dianggap rumit mengenai  apa yang seharusnya kita makan dapat dijabarkan ke dalam tujuh kata saja “Komsumsi makanan, Jangan berlebihan, Banyak komsumsi tumbuhan” , dari kesimpulan tersebut Michael Pollan membuat buku berjudul “Food Rules”  yang menjabarkan teori bijak makanan ke dalam 64 aturan sederhana untuk makan sehat.

Melihat akhir-akhir ini semakin banyaknya orang yang lebih memilih makanan yang tidak sehat (fast food) daripada makanan sehat, membuat buku ini sangat penting keberadaanya untuk menjadi pedoman masyarakat dalam memilih makanan secara benar. Sehingga dengan mempraktekan tips-tips dalam memeilih makanan yang telah dipaparkan dalam buku ini, diharap masyarakat memiliki pola hidup yang lebih sehat.

Buku ini dibagi menjadi 3 bahasan utama, yaitu apa yang sebaiknya kita makan?, jenis makanan apa yang sebaiknya dimakan?, dan bagaimana cara makan yang benar?. Pada bagian paertama berisi tentang aturan-aturan yang akan membantu pembaca dalam membedakan produk makanan dari produk yang diproses oleh ilmu makanan modern. Masing-masing aturan merupakan panduan berbeda yang memisahkan satu dengan lainnya, tetapi tujuannya tetap satu yaitu agar para pembaca tidak membeli dan mengonsumsi produk yang tidak sehat. Salah satu aturannya adalah hindari produk makanan yang menggunakan istilah rendah lemak atau tanpa lemak pada kemasannya karena memisahkan lemak dari bahan makanan bukan berarti mengilangkannya sama sekali. Karbohidrat juga bisa membuat gemuk dan banyak sekali produk makanan rendh dan tanpa lemak diberi tambahan pemanis agar lebih kaya rasa. Dengan kata lain dengan mengurangi satu gizi penting kita justru mengizinkan gizi lain yang dinyatakan “baik” seperti karohidrat untuk masuk, akibatnya manusia akan cenderung mengonsumsi makanan tersebut dalam jumlah banyak, sehingga dapat memicu kenaikan populasi manusia yang mengidap obesitas.  Pada bagian kedua yaitu tentang jenis makann apa yang sebaiknya dimakan. Di dalam buku ini menyatakan bahwa jenis makanan yang baik untuk di komsumsi adalah makanan yang berasal dari tumbuhan. Salah satu aturan nya yaitu utamakan makan tumbuhan terutama dedaunan, banyak penelitian yang menunjukan bahwa pola makan yang serat sayuran dan buah-buahan mengurangi resiko kematian akibat penyakit-penyakit dari pola makan berat. Pada bagian ketiga yaitu tentang bagaimana cara makan yang benar. Dalam aturan ini berisi tentang seperangkat tata krama, kebiasaan makan, hal-hal tabu, dan pedoman-pedoman tak tertulis.

Dalam buku ini menggunakan diksi yang mudah dipahami oleh para pembaca khususnya pada masyarakat awam, karena penulis lebih memilih menggunakan kata-kata yang sering digunakan daripada kata yang bersifat ilmiah. Selain itu, bahasa yang digunakan tidak berbelit shingga sangat mudah dipahai para pembaca. Sayangnya dalam buku ini terdapat beberapa sub-Bab yang tidak disertai pembahasan sehingga pesan yang disampaikan oleh penulis tidak dapat sampai secara utuh kepada pembaca. 


Buku ini cocok/sesuai dibaca oleh masyarakat umum dari berbagai latar belakang, karena walaupun buku ini berhubungan dengan dunia pangan dan gizi namun bahasa yang digunakan bukanlah bahasa ilmiah dalam dunia gizi, tetapi penulis memilih bahasa yang umum agar dapat dimengerti oleh masyarakat dari berbagai latar belakang. 





Pangan dan Gizi Pembangun Negeri



Judul              : Perencanaan Pangan Dan Gizi
Nama Penulis    : Suhardjo 
Penerbit             : PT Bumi Aksara
Tahun Terbit      : 1988
Cetakan             : Keempat
Tebal Buku        : 112 Halaman
Harga Buku       : Rp. 40.000
Peresensi           : Rehan Almira



Buku dengan judul perencanaan pangan dan gizi merupakan salah satu buku yang telah ditulis oleh Suhardjo. Buku ini merupakan hasil dari program pengembangan bahan pengajaran Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor. Penulis bertujuan untuk memberikan suatu buku pegangan untuk para mahasiswa, pengajar, atau pihak-pihak lain yang berminat mengenai pembelajaran tentang dasar perencanaan kebijakan dan program pangan dan gizi dalam upaya meningkatkan taraf konsumsi pangan dan gizi penduduk.

Buku ini sangat relevan untuk kehidupan di zaman sekarang, dimana para mahasiswa dapat mempelajari lebih dalam tentang perencanaan pangan dan gizi. Hal ini juga dapat dilihat dengan banyaknya cetakan yang telah diperoleh sang penulis. Hal ini membuktikan bahwa buku ini sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa, pengajar, maupun pihak lain.

Buku ini membahas tentang dasar perencaan pangan dan gizi. Buku ini juga membahas tentang kebijakan, pendekatan, dan langkah-langkah membuat perencanaan. Serta membahas tentang permasalahan gizi dan upaya untuk memperbaikinya dalam jangka pendek maupun panjang. Buku ini juga secara spesifik menjelaskan tentang upaya perbaikan gizi di Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada bab 7 dimana penulis dengan sangat detail menjelaskan tentang program-program gizi yang sedang dan telah dilaksanakan di Indonesia selama ini. Seperti pada salah satu program yaitu Kegiatan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), penulis dengan sangat detail memaparkan tentang jenis, tujuan, kebijakan, serta implementasinya dalam kegiatan masyarakat.

Buku ini juga memiliki berbagai macam kelebihan yaitu, materi yang dipaparkan penulis sangat jelas dan terperinci, bahasa yang digunakan mudah dimengerti, sehingga sangat relevan dengan kehidupan di masyarakat. Tetapi di samping itu buku ini juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya, cover buku yang kurang menarik, spasi yang digunakan dalam paragraf terlalu berdekatan, serta warna kertas yang digunakan kurang baik untuk para pembaca.


Walaupun buku ini memiliki beberapa kekurangan tetapi buku ini sangat cocok untuk kalangan mahasiswa, pengajar, dan pihak lain yang ingin mempelajari tentang dasar perencanaan pangan dan gizi. Karena buku ini secara spesifik tentang hal perencaan yang dapat di aplikasikan pada kehidupan masyarakat. Hal ini juga dapat membantu para mahasiswa, pengajar, maupun pihak lain untuk meningkatkan taraf pangan dan gizi di Indonesia dengan cara membaca dan mempelajari isi buku ini. 




Berbahasa Yang Baik Dan Benar




Judul buku    : Mahir Berbahasa Indonesia 
Nama Pengarang   :Wahono, M.Pd. , Drs.Mafrukhi, M.Pd. , Sawali, M.Pd.
Penerbit                 : Erlangga 
Tahun terbit           : 2016
Cetakan          : PT Gelora Aksara Pratama
Jumlah halaman     : 283
Harga buku             : Rp. 64.000
Peresensi                : Novia Afidah 






Buku Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs ini dirancang  untuk membantu siswa agar mahir berbahasa Indonesia sesuai dengan tuntutan kompetensi belajar yang kian kompetitif. Buku ini juga disusun berdasarkan kurikulum 2013 edisis revisi 2016 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Metode yang digunakan adalah pendekatan ilmiah, yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi mengasosiasikan, dan mengomunikasikan . untuk memenuhi ketiga aspek dan metode tersebut.

Apersepsi : berupa gambar dan pengantar yang disajikan pada tiap awal bab untuk menstimulasi siswa agar mengikuti pelajaran dengan bersemangat.

Peta konsep yang cukup jelas sehingga tujuan pembelajaran, dan kata kunci, berupa penuntutan awal yang menggambarkan materi secara garis besar siswa dapat mengenai bahan yang akan dipelajari. Aktivitas tugas portofolio, berupa kegiatan individual untuk mengasah pemhaman kolektif. Aktivitas tugas kelompok, berupa kegiatan yang mengasah kemmpuan bekerja sama dlam tim. Tugas proyek, berupa kegiatan penelitian untuk membentuk jiwa yang kreatif dan kritis, serta sebagai sarana siswa berkomunikasi dengan keluarga, lingkungan sekitar, dan alam. Serta Uji kompetensi yang berupa kumpulan soal pilihan ganda dam esai sebagai bahan evaluasi pembelajaran siswa. Tapi penyajian gambar yang tidak berwarna membuat pembaca tidak begitu tertarik.

Buku ini sudah sesuai dengan sasaran yaitu kelas 7 SMP, karena isi dalam buku ini komukatif , sehingga siswa sangat mudah mengerti dan memahami isi buku ini.


Bahan Produk Pertanian Terolah




Judul                    : Rekayasa Komoditas Pengolahan Pangan
Nama Pengarang : Prof. Dr. Ir. Sri Kumalaningsih, M. App. Sc
Penerbit               : UB Press
Tahun Terbit        : 2016
Cetakan               : I, 2016
Tebal Buku          : xiii+123
Harga Buku         : Rp 70.000,00-,
ISBN                   : 978-602-432-058-4
Peresensi             : Lola Atika P P


Prof. Dr. Ir. Sri Kumalanigsih, M. App. Sc lahir di Tulungagung berasal dari keluarga pedagang tembakau. Lulus dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada pada tahun 1966 dan melanjutkan studi di New South Master of Applied Science pada tahun 1980. Kemudian beliau melanjutkan studi di Doktoral dengan program Sandwich antara Universitas Brawijaya dengan Agricultural University of Wegeningen The Netherlands Belanda dan lulus pada tahun tahun 1986. Guru besar bidang ilmu teknologi pertanian diperoleh pada tahun 1996 dengan orasi ilmiahnya.

Petani di Indonesia umumnya masih beraktivitas pada sektor on farm Sementara itu, produk pertanian merupakan komoditi yang sifatnya mudah rusak. Tanpa sentuhan teknologi pengolahan, komoditi pertanian hanya tahan beberapa waktu dan menjadikan petani tidak punya bargaining pasar khususnya pada saat panen raya dengan harga produk pertanian yang murah sedangkan berkualitas unggul dan segar karena sifatnya yang mudah rusak. Selain itu banyak berbagai cara pengolahan produk pangan yang dapat dikembangkan di Masyarakat. 

Rekayasa komoditas pengolahan pertanian masih belum banyak didapatkan. Pasalnya dengan dilakukan rekayasa tersebut dapat merentang waktu pemasaran yang fleksibel dan menjembatani produk segar dengan pasar yang berjalan kontinyu sepanjang waktu. Sehingga, buku ini dapat dijadikan sebagai sumber rujukan  bagi kalangan yang tertarik pada industri agro agar tangguh terhadap segala dinamika dan tantangan. Selain itu, dapat dijadikan sebagai bahan riset dan penelitian yang berkaitan dengan pengolahan produk pertanian. 

Beberapa buku mengenai pengolahan komoditas pertanian telah banyak diterbitkan. Namun demikian, tidak ada satu buku pun yang dengan detail memaparkan pengolahan dari segi proses produksi.
Keberadaan buku ini menjadi sangat penting pada keadaan sekarang ini dikarenakan dengan sedikitnya referensi rekayasa komoditas pada pengolahan produk pangan. Dengan adanya buku ini dapat dijadikan sebagai referensi serta inspirasi para praktisi, pengusaha pada bidang agro untuk meningkatkan nilai tambah dan juga bagi para peneliti dan mahasiswa untuk mengembangkan riset pada berbagai hal yang berkaitan dengan pengolahan produk pertanian.

Pokok pembicaraan yang diangkat dalam buku ini yaitu petani  di Indonesia umumnya masih beraktivitas pada sektor on farm . Sementara itu, produk pertanian merupakan komoditi yang sifatnya mudah rusak. Tanpa sentuhan teknologi pengolahan, komoditi pertanian hanya tahan beberapa waktu dan menjadikan petani tidak punya bargaining pasar khususnya pada saat panen raya dengan harga produk pertanian yang segar dan berkualitas unggul menjadi murah karena sifatnya yang mudah rusak. Selain itu banyak berbagai cara pengolahan produk pangan yang dapat dikembangkan di masyarakat . Rekayasa komoditas pengolahan produk pertanian sangat dibutuhkan. Pasalnya dengan dilakukan rekayasa tersebut dapat merentang waktu pemasaran yang fleksibel dan menjembatani produk segar dengan pasar yang berjalan kontinyu sepanjang waktu. 

Pengolahan  pangan melalui rekasaya bahan atau komoditas, berkaitan erat dengan niai tambhan meliputi pemilihan komposisi bahan kimia seperti penjelasan kimia bahan karboohidrat, protein, lemak, serta zat warna alam. Selain itu, buku ini juga berisi penjelasan  mengenai penanganan bahan baku produksi, pengeringan produk pangan, pengawetan suhu tinggi dan rendah, hingga pengujian bakteriologi dalam makanan yang diolah dalam suhu tinggi.

Kelebihan buku ini sendiri dapat dilihat mulai dari sampul buku unik, kualitas kertas buku bagus, kualitas cetakan tulisan dalam buku bagus serta jelas, dan isi dalam buku dijelaskan secara rinci. Namun juga terdapat kekurangan dalam buku ini diantaraya banyak ditemukan kesalahan dalam penulisan ejaan kata, terdapat banyak kata yang tidak baku, pemborosan kata dengan mengulang-ulang kata yang sama, dan banyak kalimat tidak efektif karena terlalu berbelit-belit.

Buku tersebut sesuai dengan segmen pembaca khususnya mahasiswa dibidang pertanian pada industri agro, sebab pada buku ini dijelaskan secara rinci tentang pemngembangan industri agro mulai dari sektor hulu yaitu pertanian on farm sampai sektor hilir pada  pengolahan pasca panen off farm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar